Jumat, 24 Februari 2012

Maulid dan Pengenalan diri

Maulid dan Pengenalan Diri


Pendahuluan

Muhammad secara etimologi artinya terpuji. Rasulallah saw terpuji tercermin dari struktur keluarga yang membentuknya hingga kepribadiannya yang mulia. Ayahnya bernama Abdullah. Abdullah secara bahasa artinya pengabdi Allah. Dan ibadah atau mengabdi kepada Allah adalah tujuan utama diciptakan manusia. Diantara ayat-ayat yang menjelaskan pengabdian ini adalah,
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu agar kamu bertakwa. (QS al Baqarah/2:21)

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(QS. Al Dzariyat/51:56)

Ibunya adalah Aminah artinya terpercaya atau menaruh kepercayaan. Kata iman, amanah dan aman berasal dari satu akar kata. Oleh karena itu, Aminah adalah orang yang mempunyai kepercayaan yang lurus, selalu menunaikan amanat hingga melahirkan rasa aman bagi dirinya dan orang-orang yang ada disekitarnya. Kata iman di dalam al Qur’an selalu diiringi dengan kata amal soleh, karena amal soleh adalah implementasi dan apliksi dari iman, amanah dan aman. Orang yang beramal soleh adalah mereka yang percaya kepada Allah lalu terapliksi dalam bentuk perbuatan yang baik dan amal baik itu akan melahirkan rasa aman bagi dirinya dan orang lain, yang pada puncaknya akan melahirkan kebahagiaan hakiki, di dunia dan akhirat.
Ibu susunya adalah Halimah al Sa’diayah. Kata halimah, halim atau hilmi mengandung arti santun, sabar dan berakhlak mulia, seperti dijelaskan dalam surat al Shoffat ayat 101.
Maka kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.(QS al shoffat/37:101)

Allah Ta’ala juga disebut al Halim, seperti ayat-ayat berikut ini,

Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.(QS. Al Baqarah2:263)


Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika Isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris).. (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.(QS. Al Nisa/4:12)


Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.(QS al Tagibun/64:17)

Kakeknya adalah Abdul Mutholib yang bergelar Abu Syaibah, artinya orang yang bijaksana. Nabi Muhammad saw dibesarkan dan dididik oleh orang-orang yang mulia dan terpuji, hingga kepribadian nabi Muhammad saw merupakan himpunan dari sifat pengabdi kepada Allah, amanah, jujur dan terpercaya, santun dan sabar serta bijaksana.

Kata Muhammad didalam al Qur’an.

Nama Muhamamad adalah salah satu nama surat dalam al Qur’an yaitu surat Muhammad, surat ke 47 dengan 38 ayat. Di dalam al Qur’an kata Muhammad terulang sebanyak empat kali yaitu,

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.(QS. Ali Imran/3:144)

Ayat ini menegaskan bahwa Muhammad hanyalah seorang rasul yang menyampaikan risalah dari Tuhannya. Nabi Muhammad adalah hamba Allah yang ma’shun (terpelihara dari dosa dan kesalahan). Semua yang dilakukannya merupakan implementasi dari perintah Allah kepadanya. Sebagai manusia beliau mengalami seperti yang dialami oleh manusia. Kebahagiaan dan penderitaan datang silih berganti, bahkan penderitaan yang dialaminya jauh lebih besar dari kesenangan yang dirasakannya. Namun, bagi seorang nabi, penderitaan dan kebahagiaan sama saja, karena semua yang diterimanya selalu disikapi secara obyektif dan rasional. Rasulallah saw bersabda, sesunggunya Allah Ta’ala menurutkan pertolongan sesuai kadar karunia yang diberikannya dan Allah menurunkan kesabaran sesuai dengan kadar bala yang menimpanya. Manusia terbaik dan paling takwa adalah nabi Muhammad saw . Risalah dan al Qur’an adalah karunia Allah terbesar yang diterimanya, maka sebesar karunia yang diterimanya seberat itu pula derita dan cobaan yang dialaminya. Dalam hadis lain, Rasulallah saw bersabda, cobaan dan derita yang paling berat yang dialami oleh manusia adalah yang dialami oleh para nabi dan orang-orang yang memerankan peran kenabian.. Seseorang akan diberi cobaan sesuai kadar agamanya. Siapa yang kadar agamanya tinggi, maka berat cobaan yang dideritanya dan siapa yang kadar agama rendah, maka sebesar itu pula cobaan yang akan dialaminya.
Disamping penderitaan yang dialaminya, para nabi dan rasul juga akan mengalami kematian. Meninggal dunia, baik karena sakit atau terbunuh merupakan hal yang biasa, karena setiap manusia pasti akan mengalami kematian. Namun, kematian para nabi merupakan cobaan terbesar bagi umatnya. Apakah setelah Rasulallah saw meninggal dunia semua tetap setia dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya? faktanya saat Rasulallah saw meninggal dunia manusia terbelah menjadi dua golongan, ada yang tetap beriman kepadanya dan ada pula yang kembali kepada agama semula.

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(QS al Ahzab/33:40)

Menurut sebagian riwayat bahwa ayat ini turun berkaitan dengan kisah zaid bin Haritsah. Zaid bin Haritsah adalah seorang budak, lalu dimerdekakan dan diangkat menjadi anak angkat oleh Nabi Muhammad saw, maka turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa tidak boleh seorang anak angkat menggunakan nama ayah angkatnya seperti Zain bin Haritsah berubah menjadi Zain bin Muhammad. Abu al Husein Ali ibn Ahmad al Wahidi mencatat sebuah riwayat tentang pernikahan nabi Muhammad saw dengan Zainab binti jahsy ketika menjelaskan asbab nuzul surat al Ahzan/33 ayat 4.

Dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). yang demikian itu hanyalah perkataanmu dimulutmu saja. dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan dia menunjukkan jalan (yang benar).(QS al Ahzab/33:4)

Lanjutnya, ayat ini turun berkaitan dengan peristiwa pernikahan nabi Muhammad saw dengan Zainab bin Jahsy mantan istri Zaid bin Haritsah. Zaid bin Haritsah adalah seorang budak yang dimerdekakan lalu diangkat anak oleh Rasulallah saw. Setelah terjadi perceraian, lalu nabi Muhammad saw menikahi Zainab. Peristiwa ini terjadi sebelum turun ayat ini. Orang-orang Yahudi dan kaum munafik berkata, Muhammad telah menikahi istri anaknya sendiri padahal itu perbuatan terlarang, maka turunlah ayat ini bahwa tidak boleh seseorang memanggil nama anak angkatnya dengan panggilan dengan nama ayah angkatya karena anak angkat bukan anak kandung dan menikahi mantan istri anak angkat hukumnya boleh.

Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan Itulah yang benar dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. (QS. Muhammad/47:2)

Ayat ini menjelaskan perbedaan antara sifat orang-orang kafir dengan orang-orang yang beriman. Ayat satu surat Muhammad menjelaskan tentang karakter orang kafir yang selalu menghalangi manusia dari jalan Allah, lalu Allah menghapus amal mereka. Sedangkan ayat dua menjelaskan tentang karakter orang-orang yang beriman yaitu mereka yang beriman dan beramal soleh serta mengimani apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Dengan beriman kepada Allah, bermal soleh dan mengimani apa yang dibawa oleh Rasulallah, maka Allah akan menghapus dosa mereka dan akan memperbaiki keadaan mereka.

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya adalah tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.(QS. Al Fath/48:29)


Ayat ini menjelaskan tentang sifat Rasulallah dan para pengikutnya yaitu bersikap tegas kepada orang-orang kafir dan saling menyayangi kepada sesama mereka. Ibadah seperti ruku’ dan sujud adalah salah satu amal yang menjadi kegemaran umat Rasulallah saw.

Tugas dan Fungsi Kerasulan Muhammad saw

1. Rahmatan lil alamin

Dan tiadalah Kami mengutusmu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS al Anbiya/21:107)

Menurut Syeh Alusi bahwa yang dimaksud rahmat dalam ayat ini adalah nikmat Allah Ta’ala berupa kasih sayang nabi kepada manusia dan alam semesta. Lebih lanjut, katanya bahwa ayat ini membatalkan pendapat yang mengatakan bahwa orang-orang kafir tidak mendapat rahmat Allah. Diutusnya Rasulallah saw adalah rahmat bagi semesta alam dan bagi semua manusia termasuk orang-orang kafir. Menurut ibnu Abbas bahwa rahmat Allah untuk seluruh alam, terhadap orang yang baik maupun jahat, orang mukmin maupun orang kafir. Rahmat bagi orang mukmin di dunia dan akhirat sedangkan rahmat bagi orang kafir yaitu diberikan maaf terhadap kesalahan mereka pada masa lalu. Rasulallah saw bertanya kepada Jibril, ya Jibril apakah engkau mendapat nikmat dengan turunnya ayat ini? Jibril menjawab, iya. Aku menjadi lebih takut kepada Allah dan akibat dari semua urusan serta aku beriman kepadamu.
Diantara rahmat Allah dengan sebab diutusnya Nabi Muhammad saw adalah orang-orang kafir tidak akan disiksa selama Rasulallah ada bersama mereka. Al Qur’an menegaskan:

Dan Allah sekali-kali tidak akan menyiksa mereka, sedang kamu berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. (QS al Anfal/8:33)]

Umat para nabi sebelumnya selalu mendapat azab dari Allah dengan berbagai siksa. Berbeda dengan nabi Muhammas, saat beliau hendak dibunuh dan diusir dari Mekkah ke Madinah, Allah tidak menyiksa mereka dengan azab yang berat karena Rasulallah saw ada bersama mereka. itulah nikmat Allah kepada orang-orang kafir.

2. Pemberi kabar gembira dan peringatan

Menurut Isfanai, basyir informasi tentang kebahagiaan sedangkan nadzir informasi tentang ketakutan dan kepedihan.
Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui.(QS al Naba/34:28)


Basyir artinya pemberi berita gambira. Orang-orang yang beriman diberi berita gembira dengan surga dan ampunan sedangkan orang kafir diberi kabar gembira dengan siksa yang pedih. Diantara ayat-ayat yang menjelaskan kabar gembira terhadap orang mukmin dan kafir sebagai berikut:

Dan diantara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nyadan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur.(QS. Al Rum/30:46)

Pembawa berita gembira adalah awan yang tebal yang ditiup angin lalu menurunkan hujan. karenanya dapat dirasakan rahmat Allah dengan tumbuhnya biji-biji yang telah disemaikan dan menghijaunya tanaman-tanaman serta berbuahnya tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.

Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. (QS. Yasin/36:!!)

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memamg tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil,mMaka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yg pedih.(QS. Ali Imran/3:21)

Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (QS. Al Nisa/4:138)

Maka, Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. (QS al lail/92:14)

Jika mereka berpaling maka katakanlah: Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum 'Aad dan Tsamud. (qs. Fushilat/41:13)


3. Da’i dan Syiroj munira

Hai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan. Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.(QS. Al Ahzab/33:45-46)


Nabi Muhammad saw akan menjadi saksi terhadap seluruh perbuatan yang dilakukan oleh umatnya, ketaatan atau kemaksiatan, keimanan atau kekufuran. Nabi saw juga menjadi saksi terhadap mereka di akhirat kelak. Nabi juga memberi kabar gembira kepada siapa yang taat kepada Allah dan bahwa tempat bagi orang yang taat kepada-Nya adalah surga dan juga memberi peringatan kepada orang yang berbuat maksiat kepada-Nya dan tempat orang yang maksiat adalah neraka. Nabi mengajak manusia menuju jalan-jalan Tuhannya yaitu dengan mengesakannya dan menjalankan semua yang diperintahkan dan menjauhkan semua yang dilarangnya.
Setelah manusia mengikuti semua ajakan nabi Muhammad dan mengamalkannya, maka manusia punyai pelita yang akan membimbingnya dalam menjalankan kehidupan yang gelap gulita ini. Al Qur’an adalah cahaya yang akan menerangi kegelapan dunia dan kegelapan hati. Dengan kehadiran rasul, manusia akan menjadi manusia bukan sebaliknya menjadi binatang dengan penampilan manusia. Orang tidak mau merespon positif panggilan dan ajakan Rasulallah saw, mata hatinya akan buta dan kebutaan itu akan berkelanjutan hingga di kehidupan akhirat kelak.


Kewajiban Umat Terhadap Nabi

1. Mencintainya melebihi cinta kepada segalanya.

Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan Nya. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.(QS. Al Taubah/9:24)

2. Mentaatinya melebihi ketaatan kepada seluruh makhluk.

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu) maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. (QS. Al Nisa/4:80)

Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah dan rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al Nisa/4:64)


3. Berselawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepada nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS al Ahzab/33:56)

Selawat Allah kepada nabi artinya memberi rahmat kepadanya. Selawat malaikat kepada nabi artnya memintakan ampunan dan selawat orang-orang mukmin kepada nabi artinya berdoa supaya diberi rahmat.

4. Mencintai keluarga Nabi Muhammad
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai
ahlul bait dan membersihkan kamu sesuci-sucinya. (QS. Al Ahzab/33:33)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar