Jumat, 18 Mei 2012

Dunia Dalam Pandangan al Qur’an
 
Secara etimologi dunia artinya dekat, pendek dan singkat. Lawan kata dunia adalah akhirat artinya lama, akhir dan tidak terbatas.
Keterbatasan dunia dibatasi oleh maknanya itu sendiri.
Dunia adalah ruang tamu kehidupan. Nabi bersabda, jadilah kalian di dunia sebagai tamu. Bertamu itu datang, istirahat, makan, minum dan pergi.

Kenikmatan Dunia
         Kehidupan dunia adalah kenikmatan yang menipu. (QS. Ali Imran/3:185)
         Kehidupan dunia adalah permainan dan sandiwara belaka (QS.al An’am/6:32, al Ankabut/29:64)
         Kehidupan dunia adalah kenikmatan sementara (QS. Al Mukmin/40:39)
         Kenikmatan dunia sedikit bila dibandingkan dengan akhirat. (QS al Taubah/9:38) 

Perbandingan dunia dan akhirat
 
  Dunia adalah tempat sementara sedangkan akhirat adalah negeri keabadian. (QS al Ra’d/13:26)
      Dunia bagaikan ladang yang tersiram hujan sejenak, tumbuh subur dan berbuah, kemudian berganti kering kerontang dan sirna. (QS al Hadid/57:20)
         Mengejar akhirat dengan fasilitas duniawi (QS. Al Qosos/28:77) 

Daya tipu dunia
 
         Kehidupan dunia menipu. (QS. Al An’am/6:70, 130)
    Merasa puas dan senang dengan kehidupan dunia adalah kelalaian dan kecelakaan. QS. Yunus/10: 7-8)
     Nabi bersabda, Tanda orang celaka ada 4 yaitu Pandangannya sempit, hatinya mengeras bagai batu,  panjang angan-angan dan cinta keabadaian. 

Menyikapi dunia
 
Nabi bersabda, jadilah kalian di dunia bagaikan tamu.
أَصْلِحُوْا دُنْيَاكُمْ  وَاعْمَلُوْا لِاَخِرَتِكُمْ كَأَنَّكُمْ تَمُوْتُوْنَ غَدًا
Perbaikilah kehidupan duniamu dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok.
اِنَّ اّشّدَّ النَاسِ نَدَامَةً  يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ بَاعَ أخِرَتَهُ بِدُنْيَا غَيْرِه
Sesungguhnya manusia yang paling menyesal pada hari kiamat adalah seorang yang menjual akhiratnya dengan dunia lainnya.
 


Sesungguhnya seburuk-buruknya kedudukan manusia disisi Allah pada hari akhirat adalah hamba yang membuang akhiratnya untuk memperoleh dunia yang lain.

خَيْرُ الدُنْيَا وَالاُخِرَةِ مَعَ العِلْمِ  وَشَرُّ الدُنْيَا وَالاُخِرَةِ مَعَ الجَهْلِ
Kebaikan dunia dan akhirat dapat diperoleh dengan ilmu. Keburukan dunia dan akhirat karena kebodohan.

مَنْ طَلَبَ الدُنْيَا بِعَمَلِ الاَخِرَةِ  فَمَا لَهُ فِي الاَخِرَةِ مِنْ نَصِيْبٍ
Siapa yang mencari dunia dengan amal akhirat, maka baginya di akhirat  tidak mempunyai bagian apapun.

kondisi zaman

سَتَكُوْنُ فِنَنٌ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيْهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا اِلاَّ مَنْ اَحْيَاَهُ  اللهُ بِالْعِلْمِ

Akan terjadi berbagai fitrnah, pada saat itu seorang laki-laki pada waktu pagi beriman namun sorenya telah kafir kecuali orang yang dihidupkan oleh Allah dengan ilmu.

ادِرُوأ بِالاَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا يَبِيْعُ اَحَدُهُمْ دِيْنَهُ بِعَرِضٍ مِنَ الدُنْيَا قَلِيْلٌ

Segeralah beramal karena akan terjadi banyak fitnah bagaikan kegelapan malan yang mencekam. Seorang laki-laki pagi hari mukmin namun siangnya sudah kafir. Dia jual agamanya dengan harga dunia yang sedikit.

يَأْتِي عَلَي النَّاسِ زَمَانٌ المُؤْمِنُ فِيْهِ أَذَلُّ  مِنْ شَاتِهِ

 Akan datang suatu zaman, pada saat itu orang mukmin lebih hina daripada kambingnya.




 اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ  اَنْ يُرْفَعَ  العِلْمُ  وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ  وِيَفْشُوَ الزِنَا,َيُشْرَبَ الخَمْرُ  وَيَذْهَبَ الرِجَالُ وَيَبْقَي النِسَاءُ خَتَّي يَكُوْنَ لِخَمْسِيْنَ اِمْرَأَةً قَيِّمٌ وَاحِدٍ
  
Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah terangkatnya ilmu, tampak  kebodohan, menyebarkan perzinahan, banyaknya orang yang meminum khomer, kurangnya laki-laki dan banyaknya wanita hingga setiap lima puluh wanita hanya ada satu laki-laki.

لَوْ اَنَّ لِاِبْنِ أَدَمَ وَادِيَيْنِ مِنْ ذَهَبٍ لَاَبْتَغَي اِلَيْهِمَ وَادِيًا ثَالِثًا وَلاَيَمْلَاءُ  جَوْفَ  اِبْنِ أَدَمَ  اِِلاَّ التُرَابِ  وِيَتُوْبُ اللهُ مَنْ تَابَ
Seandaninya  manusia mempunyai dua buah gunung emas, niscaya mereka akan mencari gunung yang ketiganya. Perut manusia tidak akan pernah penuh kecuali tanah (bila mati menghampirinya) dan Allah menerima tobat orang-orang yang bertobat.

أَخْوَفُ مَا أَخَافُ  عَلَي أُمَّتِي  اَلْهَوَي وَطُوْلُ الاَمَلِ

Yang paling aku khawatirkan terhadap umatku adalah mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan.

لَتَأْتِيْنَ عَلَي النَّاسِ زَمَانٌ لاَيُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
Sungguh akan suatu zaman kepada manusia, pada saat itu seseorang tidak perduli harta yang diambilnya apakah halal atau haram.

لَيَأْتِيْنَ عَلَي النَّاسِ زَمَانٌ يُكَذَّبُ فِيْهِ الصَادِقُ وَيُصَدَّقُ فِيْهِ الْكَاذِبُ وَيُخّوَّنُ فِيْهِ الاَمِيْنُ وَيُؤْتَمَنُ الْخَئُوْنُ
Sungguh akan datang suatu zaman kepada manusia pada saat itu orang-orang jujur didustakan dan para pendusta dibenarkan. Orang-orang jujur dikhianati dan pengkhianat di dipercayai.

يَأْتِي عَلَي النَاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ مِنْهُمْ  عَلَي دِيْنِهِ كَالقَابِضِ عَلَي الجَمْرِ
Akan datang suatu zaman kepada manusia, orang yang sabar dalam menjalankan agamanya bagaikan menggenggam bara api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar