Dunia
Dalam Pandangan al Qur’an

Dunia adalah ruang tamu kehidupan. Nabi bersabda, jadilah
kalian di dunia sebagai tamu. Bertamu
itu datang, istirahat, makan, minum dan pergi.
Kenikmatan Dunia
•
Kehidupan
dunia adalah kenikmatan yang menipu. (QS. Ali Imran/3:185)
•
Kehidupan
dunia adalah permainan dan sandiwara belaka (QS.al An’am/6:32, al
Ankabut/29:64)
•
Kehidupan
dunia adalah kenikmatan sementara (QS. Al Mukmin/40:39)
•
Kenikmatan dunia sedikit bila dibandingkan dengan
akhirat. (QS al
Taubah/9:38)
Perbandingan dunia dan akhirat
• Dunia
adalah tempat sementara sedangkan akhirat adalah negeri keabadian. (QS al
Ra’d/13:26)
•
Dunia
bagaikan ladang yang tersiram hujan sejenak, tumbuh subur dan berbuah, kemudian
berganti kering kerontang dan sirna. (QS al Hadid/57:20)
•
Mengejar
akhirat dengan fasilitas duniawi (QS. Al Qosos/28:77)
Daya tipu dunia
•
Kehidupan
dunia menipu. (QS. Al An’am/6:70, 130)
• Merasa
puas dan senang dengan kehidupan dunia adalah kelalaian dan kecelakaan. QS.
Yunus/10: 7-8)
• Nabi
bersabda, Tanda orang celaka ada 4 yaitu Pandangannya sempit, hatinya mengeras
bagai batu, panjang angan-angan dan
cinta keabadaian.
Menyikapi dunia
Nabi bersabda, jadilah kalian di dunia bagaikan
tamu.
أَصْلِحُوْا دُنْيَاكُمْ وَاعْمَلُوْا لِاَخِرَتِكُمْ كَأَنَّكُمْ
تَمُوْتُوْنَ غَدًا
Perbaikilah kehidupan duniamu dan beramallah untuk
akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok.
اِنَّ اّشّدَّ النَاسِ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ بَاعَ أخِرَتَهُ
بِدُنْيَا غَيْرِه
Sesungguhnya manusia yang paling menyesal pada hari
kiamat adalah seorang yang menjual akhiratnya dengan dunia lainnya.
Sesungguhnya
seburuk-buruknya kedudukan manusia disisi Allah pada hari akhirat adalah hamba
yang membuang akhiratnya untuk memperoleh dunia yang lain.
خَيْرُ الدُنْيَا وَالاُخِرَةِ مَعَ
العِلْمِ وَشَرُّ الدُنْيَا وَالاُخِرَةِ
مَعَ الجَهْلِ
Kebaikan dunia dan akhirat dapat diperoleh
dengan ilmu. Keburukan dunia dan akhirat karena kebodohan.
مَنْ طَلَبَ الدُنْيَا بِعَمَلِ
الاَخِرَةِ فَمَا لَهُ فِي الاَخِرَةِ
مِنْ نَصِيْبٍ
Siapa yang mencari dunia dengan amal
akhirat, maka baginya di akhirat tidak
mempunyai bagian apapun.
kondisi
zaman
سَتَكُوْنُ فِنَنٌ يُصْبِحُ الرَّجُلُ
فِيْهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا اِلاَّ مَنْ اَحْيَاَهُ اللهُ بِالْعِلْمِ
Akan terjadi berbagai fitrnah, pada saat itu
seorang laki-laki pada waktu pagi beriman namun sorenya telah kafir kecuali
orang yang dihidupkan oleh Allah dengan ilmu.
ادِرُوأ بِالاَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ
اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا يَبِيْعُ
اَحَدُهُمْ دِيْنَهُ بِعَرِضٍ مِنَ الدُنْيَا قَلِيْلٌ
Segeralah beramal karena
akan terjadi banyak fitnah bagaikan kegelapan malan yang mencekam. Seorang
laki-laki pagi hari mukmin namun siangnya sudah kafir. Dia jual agamanya dengan
harga dunia yang sedikit.
يَأْتِي عَلَي النَّاسِ زَمَانٌ
المُؤْمِنُ فِيْهِ أَذَلُّ مِنْ شَاتِهِ
Akan datang suatu zaman, pada saat itu orang
mukmin lebih hina daripada kambingnya.
اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ يُرْفَعَ
العِلْمُ وَيَظْهَرَ
الْجَهْلُ وِيَفْشُوَ الزِنَا,َيُشْرَبَ
الخَمْرُ وَيَذْهَبَ الرِجَالُ وَيَبْقَي
النِسَاءُ خَتَّي يَكُوْنَ لِخَمْسِيْنَ اِمْرَأَةً قَيِّمٌ وَاحِدٍ
Sesungguhnya diantara
tanda-tanda kiamat adalah terangkatnya ilmu, tampak kebodohan, menyebarkan perzinahan, banyaknya
orang yang meminum khomer, kurangnya laki-laki dan banyaknya wanita hingga
setiap lima
puluh wanita hanya ada satu laki-laki.
لَوْ اَنَّ لِاِبْنِ أَدَمَ وَادِيَيْنِ
مِنْ ذَهَبٍ لَاَبْتَغَي اِلَيْهِمَ وَادِيًا ثَالِثًا وَلاَيَمْلَاءُ جَوْفَ
اِبْنِ أَدَمَ اِِلاَّ التُرَابِ وِيَتُوْبُ اللهُ مَنْ تَابَ
Seandaninya manusia mempunyai dua buah gunung emas,
niscaya mereka akan mencari gunung yang ketiganya. Perut manusia tidak akan
pernah penuh kecuali tanah (bila mati menghampirinya) dan Allah menerima tobat
orang-orang yang bertobat.
أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَي أُمَّتِي اَلْهَوَي وَطُوْلُ الاَمَلِ
Yang paling aku
khawatirkan terhadap umatku adalah mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan.
لَتَأْتِيْنَ عَلَي النَّاسِ زَمَانٌ
لاَيُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
Sungguh akan suatu zaman
kepada manusia, pada saat itu seseorang tidak perduli harta yang diambilnya
apakah halal atau haram.
لَيَأْتِيْنَ عَلَي النَّاسِ زَمَانٌ
يُكَذَّبُ فِيْهِ الصَادِقُ وَيُصَدَّقُ فِيْهِ الْكَاذِبُ وَيُخّوَّنُ فِيْهِ
الاَمِيْنُ وَيُؤْتَمَنُ الْخَئُوْنُ
Sungguh akan datang suatu zaman kepada manusia
pada saat itu orang-orang jujur didustakan dan para pendusta dibenarkan.
Orang-orang jujur dikhianati dan pengkhianat di dipercayai.
يَأْتِي عَلَي النَاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ
مِنْهُمْ عَلَي دِيْنِهِ كَالقَابِضِ
عَلَي الجَمْرِ
Akan datang suatu zaman kepada manusia, orang
yang sabar dalam menjalankan agamanya bagaikan menggenggam bara api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar