Memakmurkan Budaya Malu
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لِيَبْدَأْ أَحَدُكُمْ بِمَنْ يَعُولُ وَقَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ
DariAbu Hurairah berkata, Rasulallah saw bersabda: Hendaklah seseorang diantaramu memulai dari orang yang ditanggungnya dan Rasulallah saw bersabda: Malu itu semuanya adalah baik.
عَنْ يُوسُفَ بْنِ عَبْدِ الله بْنِ سَلاَمٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم . قَالَ : الْحَيَاءُ مِنَ الإِيمَانِ .
Dari Yusuf bin Abdullah bin Salam dari ayahnya bahwa Nabi saw bersabda: Malu itu bagian dari iman
عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ سَمِعْتُ سَلَمَةَ بْنَ صَفْوَانَ يُحَدِّثُ ، عَنْ يَزِيدِ بْنِ طَلْحَةَ بْنِ رُكَانَةَ ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم : لِكُلِّ دِينٍ خُلُقٌ وَإِنَّ خُلُقَ الإِِسْلاَمِ الْحَيَاءُ.
Dari Malik bin Anas aku mendengar Salamah bin Shofwan menceritakan dari Yazid bin Thalhah bin Rukanah Rasulallah: Setiap agama mempunyai akhlak dan sesungguhnya akhlak Islam adalah malu.
عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ ، قَالَ مَرَرْتُ عَلَى أَعْرَابِيٍّ بِالْحُدَيْبِيَةِ ، فَقَالَ : سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ , رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، يَقُولُ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم : أَوَّلُ مَا يُرْفَعُ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ الْحَيَاءُ وَالإِِيمَانُ ، فَسَلُوهُمَا اللَّهَ.
Dari Daud bin Abu Hindi, berkata, aku lewat dihadapan orang-orang arab di Hudaibiyah, lalu dia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, aku mendengar Rasulallah saw bersabda: Yang pertama kali diangkat dari umat ini adalah malu dan iman, maka memohonlah kepada Allah untuk keduanya.
عَنْ عُمَرَ بْنِ مُحَمَّدٍ الأَسْلَمِيِّ ، عَنْ مَلِيحِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيِّ ، عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ ، أَنّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : خَمْسٌ مِنْ سُنَنِ الْمُرْسَلِينَ : الْحَيَاءُ ، وَالْحِلْمُ ، وَالْحِجَامَةُ ، وَالسِّوَاكُ ، وَالتَّعَطُّرُ
Dari Umar bin Muhammad al Aslami dari Malih bin Abdullah al Anshori dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulallah saw bersabda: Lima hal dari sunnah para nabi adalah malu, santun, berbekam, gosok gigi dan berminyak wangi.
وَأَخْرَجَ مُسْلِمٌ حَدِيْثَ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: الْحَيَاءُ كُلُّهُ خَيْر وَالْحَيَاءُ لَا يَأْتِيْ إِلَّا بِخَيْرٍ.
Ditakhrijkan oleh Muslim sebuah hadis Imran bin Hushain dari Nabi saw bahwa beliau bersabda: Malu itu semuanya adalah kebaikan dan malu tidak datang kecuali dengan kebaikan.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اسْتَحْيُوْا مِنَ اللهِ حَقَّ الْحَيَاءِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّا لَنَسْتَحْيِيْ مِنَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ قَالَ: لَيْسَ ذَاكَ وَلَكِنْ مَّنِ اسْتَحْيَا مِنَ اللهِ حَقَّ الْحَيَاءِ فَلْيَحْفَظِ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَلْيَحْفَظِ الْبَطْنَ وَمَا حَوَى وَلْيَذْكُرِ الْمَوْت وَالْبَلَى وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرةَ تَرَكَ زِيْنَةَ الدُّنْيَا فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ اسْتَحْيَا مِنَ اللهِ حَقَّ الْحَيَاءِ.
Dari Abdullah bin Mas’ud berkata, Rasulallah saw bersabda: malulah kepada Allah. Mereka bertanya, ya Rasulallah sesungguhnya malu dari Allah dan alhamdulillah. Nabi menjawab, bukan itu, tetapi siapa yang malu kepada Allah dengan sebenarnya maka hendaklah ia memelihara kepala dan apa yang dihafalnya, memelihara perut dan apa yang dimakannya, mengingat kematian dan cobaan, Siapa yang menghendaki akhirat hendaklah meninggalkan perhiasan dunia dan siapa yang melakukan itu maka sungguh dia telah meminta malu kepada Allah dengan sebenarnya.
عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِى سُلَيْمَانَ الْعَرْزَمِىِّ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ يَعْلَى : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَأَى رَجُلاً يَغْتَسِلُ بِالْبَرَازِ ، فَصَعِدَ الْمِنْبَرَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ : إِنَّ اللَّهَ جَلَّ ثَنَاؤُهُ حَيِىٌّ سِتِّيرٌ يُحِبُّ الْحَيَاءَ وَالسِّتْرَ ، فَإِذَا اغْتَسَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَتِرْ.
Dari Abdul Malik bin Abu Sulaiman al Arzami dari Atho dari Ya’la bahwa Rasulallah saw melihat seorang laki-laki yang mandi di lapangan, lalu nabi naik mimbar lalu memuji Allah dan memuja-Nya kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya Allah tinggi kemuliaannya adalah Maha Hidup dan Maha penutup mencinta malu dan penutup. Maka apabila seseorang diantaramu hendaklah dia menutup auratnya.
عَنْ أَبِى شَجَرَةَ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِىَّ قَالَ : إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ عَبْداً نَزَعَ مِنْهُ الْحَيَاءَ فَإِذَا نَزَعَ مِنْهُ الْحَيَاءَ لَمْ تَلْقَهُ إِلاَّ مَقِيتاً مُمَقَّتاً فَإِذَا لَمْ تَلْقَهُ إِلاَّ مَقِيتاً مُمَقَّتاً نُزِعَتْ مِنْهُ الأَمَانَةُ فَإِذَا نُزِعَتْ مِنْهُ الأَمَانَةُ لَمْ تَلْقَهُ إِلاَّ خَائِناً مُخَوَّناً فَإِذَا لَمْ تَلْقَهُ إِلاَّ خَائِناً مُخَوَّناً نُزِعَتْ مِنْهُ الرَّحْمَةُ فَإِذَا نُزِعَتْ مِنْهُ الرَّحْمَةُ لَمْ تَلْقَهُ إِلاَّ رَجِيماً مُلَعَّناً فَإِذَا لَمْ تَلْقَهُ إِلاَّ رَجِيماً مُلَعَّناً نُزِعَتْ مِنْهُ رِبْقَةُ الإِسْلاَمِ
Dari Abu Syajarah Katsir bin Murrah dari Ibnu Umar bahwa nabi saw bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla apabila hendak membinasakan seorang hamba, akan dicabut darinya rasa malu, apabila malu telah dicabut darinya, tidak tinggal darinya kecuali kebencian yang saling membenci. Apabila tidak tinggal kecuali kebencian, dicabut darinya amanah. Apabila amanah telah dicabut tidak akan tinggal kecuali seorang pengkhianat yang mengkhianati, maka apabila tidak tinggal kecuali pengkhianat yang mengkhianati, dicabut darinya rasa kasih sayang, maka apabila dicabut rasa kasih sayang tidak akan tinggal darinya kecuali ketukan yang melaknat, maka apabila tidak tinggal kecuali ketukan yang melaknat dicabut darinya tali Islam. (HR Abu Daud)
عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي بَكْرَةَ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ: الْحَيَاءُ مِنَ الإِيمَانِ وَالإِيمَانُ فِي الْجَنَّةِ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْجَفَاءِ، وَالْجَفَاءُ فِي النَّارِ.أخرجه البخاري
Dari al Hasan dari Abu Bakrah berkata, Rasulallah saw bersabda: Malu itu dari iman dan iman itu surga sedangkan mencela itu dari kebengisan dan kebengisan itu di neraka. (ditakhrijkan oleh Bukhori)
عَنْ أبِي سَلَمَةَ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ. قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلي الله عليه واله وسلم: اسْتَحْيُوا مِنَ الله حَقَّ الْحَيَاءِ ، لا تأتوا النسَاءَ فِي أدْبَارِهِنَ. أخرجه النسائي
Dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata, Rasulallah saw bersabda: Malulah kepada Allah dengan sebenarnya dan janganlah engkau datangi wanita (istrimu) dari belakangnya. (Ditakhrijkan oleh Nasai)
عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ ، عَنِ الشَّعْبِيِّ ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ ، عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْحَيَاءُ وَالإِيمَانُ مَقْرُونَانِ لا يَفْتَرِقَانِ إِلَّاجَمِيعًا
Dari Malik bin Migwal dari al Sya’bi dari Abi Burdah dari Abu Musa ra berkata, Rasulallah saw bersabda: Malu dan iman itu saling berkaitan tidak akan berpisah keduanya kecuali semuanya.
عَنْ يَحْيَى بْنِ النَّضْرِ ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا عَائِشَةُ ، لَوْ كَانَ الْحَيَاءُ رَجُلاً لَكَانَ رَجُلاً صَالِحًا ، وَلَوْ كَانَ الْبَذَاءُ رَجُلاً لَكَانَ رَجُلَ سُوءٍ
Dari Yahya bin al Ndahir dari Abu Salamah dari Aisyah ra berkata, Rasulallah saw bersabda: Seandainya malu itu laki-laki maka dia adalah laki-laki yang soleh. Dan seandainya jahat itu laki-laki, maka dia adalah laki-laki yang buruk
عَنْ أَبِي هُرَيْرَة عَنْ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الْإِيمَان بِضْع وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْع وَسِتُّونَ شُعْبَة. وَالْحَيَاء شُعْبَة مِنْ الْإِيمَان
Dari AbuHurairah dari Nabi saw bersabda: Iman itu sembilan puluh atau enam puluh lebih cabang dan malu adalah satu cabang dari iman
عَنْ أَبِي عَوْنٍ ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قِلَّةُ الْحَيَاءِ كُفْرٌ.
Dari Abu Aun dari Said bin al Musayyab berkata, Rasulallah saw bersabda: Sedikit malu adalah kekufuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar