Senin, 20 Februari 2012

Istigfar dan Pengakuan Diri


Istigfar dan Pengakuan Diri

وَعَن ثَوْبَان رَضِيَ اللَّهُ عَنْه ، قَالَ : كَانَ رَسُول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ  إِذا انْصَرف من صلَاته اسْتغْفر ثَلَاثًا ، وَقَالَ : اللَّهُمَّ أَنْت السَّلَام ومنك السَّلَام ، تَبَارَكت ذَا الْجلَال وَالْإِكْرَام، قَالَ الْوَلِيد: فَقلت للأوزاعي: كَيفَ الاسْتِغْفَار ؟ قَالَ: تَقول: أسْتَغْفر الله ، أسْتَغْفر الله .

Dari Tsauban ra berkata, adalah Rasulallah saw apabila selesai shalat membaca istigfar sebanyk tiga kali dan berkata, ya Allah Engkau adalah sumber keselamatan, dari-Mu keselamatan  dan Maha Berkah yang mempunyai ketinggian dan kemuliaan. Al Walid berkata, aku bertaka kepada al Auza’i, bagaimana istigfar itu? Beliau menjawab; Engkau membasa, aftagfirullah, aftagfirullah, ya Allah ampunilah aku.

عَنْ أَبِى أَسْمَاءَ عَنْ ثَوْبَانَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِهِ إِلاَّ أَنَّهُ زَادَ : وَإِلَيْكَ السَّلاَمُ ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ. قَالَ الْوَلِيدُ قُلْتُ لِلأَوْزَاعِىِّ : وَكَيْفَ الاِسْتِغْفَارُ؟ قَالَ : يَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abi Asma’ dari Tsauban lalu dia menyebutkan hadis seperti ini kecuali beliau menambahkah: dan kepada-Mu keselamtan dan Maha Berkah yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, al walid berkata, aku berkata kepada al Auza’i, bagaimana istigfar itu? Beliau menjawab, astagfirulah, astagfirullah, ya Allah aku memohon ampun

عَنْ أَبِيهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا ، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ

Dari Ayahnya Abdullah bin Abbas berkata, Rasulallah saw bersabda: Siapa yang melazimkan membaca istigfar, niscaya Allah akan menjadikan setiap kecemasan ada  kepalangan, setiap kesempitannya ada jalan keluar dan Allah akan memberikan rizki yang tidak diduga-duga

عنْ أَبِي الْمُغِيرَةِ ، قَالَ : قَالَ حُذَيْفَةُ : شَكَوْتُ إِلَى رَسُولِ اللهِ  صلى الله عليه وسلم ذَرَبَ لِسَانِي ، فَقَالَ : أَيْنَ أَنْتَ مِنَ الاِسْتِِغْفَارِ ؟ إِنِّي لأَسْتَغْفِرُ اللهَ كُلَّ يَوْمٍ مِئَةَ مَرَّةٍ.

Dari Abi al Mughirah berkata, Hudzaifah berkata aku mengadu kepada Rasulallah saw  dengan ungkapan kataku yang tajam;, seraya berkata, dimana engkau membaca istigfar? Beliau menjawab: Sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah setiap hari seratus kali.

عن عثمان بن رَبِيعَةَ , عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ , رَضِىَ الله عَنْهُ , أَنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لَهُ :أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى سَيِّدِ الاِسْتِغْفَارِ ؟ اللهمَّ أَنْتَ رَبِّى , لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ , خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ , وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ , أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ , وَأَبُوءُ إِلَيْكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ , وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبي , فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِى , إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ , لاَ يَقُولُهَا أَحَدُكُمْ حِينَ يُمْسِي , فَيَأْتِى عَلَيْهِ قَدَرٌ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ , إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ , وَلاَ يَقُولُهَا حِينَ يُصْبِحُ , فَيَأْتِى عَلَيْهِ قَدَرٌ قَبْلَ أَنْ يُمْسِي , إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

Dari Usman bin Rabi’ah dari Syaddan bin Aus ra bahwa nabi saw berkata kepadanya maukan aku tunjukkan kepadamu induk istigfar? Yaitu ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau yang telah meniptakan aku dan aku adalah hamba-Mu.  Aku berada dalam janji-Mu dan  janji-Mu selamanya aku kerjakan semampuku.  Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku lakukan dan aku bersyukur kepada-Mu terhadap nikmat-Mu kepada-ku. Aku mengenal dosa-dosaku, maka ampunila dosa-dosaku. Karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali  Engkau, tidak ada seseorang diantaramu membaca itu diwaktu sore lalu datang kepadanya ketetapan sebelum pagi melainkan wajib baginya surga dan tidak ada seorangpun yang membacanya diwaktu pagi, lalu datang kepadanya ketetapan sebelum sore melainkan wajib baginya surga.
يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الاِسْتِغْفَارَ فَإِنِّى رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقَالَتِ امْرَأَةٌ مِنْهُنَّ جَزْلَةٌ وَمَا لَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ . قَالَ تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَمَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَغْلَبَ لِذِى لُبٍّ مِنْكُنَّ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ وَالدِّينِ قَالَ أَمَّا نُقْصَانُ الْعَقْلِ فَشَهَادَةُ امْرَأَتَيْنِ تَعْدِلُ شَهَادَةَ رَجُلٍ فَهَذَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ وَتَمْكُثُ اللَّيَالِىَ مَا تُصَلِّى وَتُفْطِرُ فِى رَمَضَانَ فَهَذَا نُقْصَانُ الدِّينِ.أخرجه أحمد

Wahai kaum wanita bersedekahlah dan perbanyaklah membaca istigfar karena aku melihat kalian  kebanyakan ahli neraka. Seorang wanita bertanya, apa yang menyebabkan kami kebanyakan di neraka ya Rasulallah? Rasulallah menjawab: karena kalian banyak melaknat, tidak berterima kasih kepada keluarga dan  tidaklah yang aku lihat dari kekurangan akal dan agama melainkan lebih dominan bagi orang yang mempunyai akal diantaramu. Wanita itu bertanya lagi, apa yang dimaksud dengan kekurangan akal dan agama? Rasulallah saw menjawab: Kekurangan akal artnya persaksian dua wanita sebanding dengan satu persaksian laki-laki, inilah yang dimaksud dengan kekurangan akal. Dan para wanita diam bermalam-malam  tidak shalat dan tidak berbuka  pada bulan ramadhan, inilah yang dimaksud kurang agama. (HR Ahmad)

عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى ، عَنْ أَبيهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله  صلى الله عليه وسلم أَنْزَلَ اللهّ عَلَيَّ أَمَانَيْنِ لأُمَّتِي وَمَاكَانَ اللهّ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ، وَمَاكَانَ الله مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ إِذَا مَضَيْتُ تَرَكْتُ فِيهِمُ الاسْتِغْفَارَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.أخرجه الترمذي

Dari Abu Burdah bin bu Musa dari ayahnya berkata: Rasulallah saw bersabda:  Allah Ta’ala menurunkan kepada umatku dua rasa aman dan tidak akan Allah tidak akan menyiksa mereka sedangkan engkau (Muhammad) ada bersama mereka.  Dan Allah tidak akan menyiksa mereka selama mereka memohon ampun. Apabila aku telah tiada, aku tinggalkan kepada mereka istigfar sampai hari kiamat.
عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ ، عَنْ عُبَيْدَةَ بْنِ الْمُغِيرَةِ الْبَجَلِيِّ ، عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ ، أَحْرَقَنِي لِسَانِي ، قَالَ : فَأَيْنَ أَنْتَ عَنِ الاسْتِغْفَارِ ، إِنِّي لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ.

Dari Abu Ishak dari Ubaidah bin al Mughirah al Bakhili dari Hudzaifah ra berkata, aku bertanya ya Rasulallah lisanku telah membakar diriku, Rasulallah saw menjawab, bagaimana engkau memohon ampun, sesungguhnya  aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam satu hari seratus kali.

عَنْ أَنَسٍ،رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ لِلْقُلُوبِ صَدَأً كَصَدَأِ الْحَدِيدِ وَجَلاؤُهَا الاسْتِغْفَارُ

Dari Anas ra berkata, Rasulallah saw bersabda: Sesusngguhnya  hati mempunyai karat seperti berkaratnya besi dan cara menghilangkannya adalah dengan istigfar.

حَدَّثَنَا هَوْذَةُ ، حَدَّثَنَا عَوْفٌ ، عَنِ الْحَسَنِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ

Haudzah menceritakan kepada kami, Auf menceritakan kepada kami dari al Hasan dari Abu Hurairah dari Nabi saw bersabda: Siapa yang tobar sebelum terbit fajar di barat maka Allah menerima tobatya.
حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ ، حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْهَادِ ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ ، عَنِ أَبِي سَلَمَةَ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : وَاللَّهِ إِنِّي لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

Abu Salamah telah menceritakan kepada kami , Laits telah menceritakan kepada kami dari Yazid bin al Had dari ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata, Rasulallah saw bersabda:  Demi Allah sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla dan bertobat kepada-Nya dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.

حَدَّثَنَا عَنْبَسَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ، حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ يَزِيدَ الْيَمَامِيُّ عَنْ أَنَسٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : كَفَّارَةُ الاغْتِيَابِ أَنْ تَسْتَغْفِرَ لِمَنِ اغْتَبْتَهُ

Ansabah bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, Malik bin Yazid al yamani telah menceritakan kepada kami dari Anas seraya berkata, Rasulallah saw bersabda: Kafaran bergibah adalah engkau memintakan ampun untuk orang yang engkau ceritakan kejelekannya.

أغرّ مُزينة رضي الله عنه قال: سمعتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: إِنه لَيُغَانُ على قَلبي ، حتى أَستَغفِر الله في اليومِ مائةَ مرة وفي رواية قال: سمعتُه يقول: تُوبوا إِلى رَبكم، فَواللهِ إِني لأَتُوبُ إِلى رَبِّي تَباركَ وتَعالى مِائَةَ مَرَّةٍ في اليَوم.هذه رواية مسلم.

Aghar Muzinah ra berkata, aku mendengar Rasulallah saw bersabda: Sesungguhnya hatiku tidak pernah tertutup hingga aku memohon ampun kepada Allah dalam satu hari seratus kali dan dalam riwayat lain berkata, aku mendengar Rasulallah saw bersabda: bertobatlah kepada Tuhanmu dan demi Allah sesungguhnya aku bertobat kepada  Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala seratus kali dalam sehari. (Hr Muslim)

وروينا من حديث أبي ذرٍّ مرفوعاً : إنَّ لكلِّ داء دواءً ، وإنَّ دواء الذنوب الاستغفار

Diriwaytkan kepada kami dari hadis Abu Dzar yang bersambung kepada nabi: Sesungguhnya segala penyakit ada obatnya dan obatnya dosa adalah istigfar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar