Kufur Dan Konsekwensinya
Oleh: M Zuhdi zaini
Definisi dan Pembagian Kufur
Kufur berasal dari bahasa Arab, kafara – yakfuru – kufranan artinya menutup. Kufur berarti lawan dari kata iman, maka orang yang kufur adalah orang yang tidak beriman. Orang yang berada di wilayah negara yang memerangi kaum muslimin sering disebut dengan dar al harb karena mereka menentang dan menghalangi kebebasan kaum muslimin dalam berdakwah. Mereka menutup diri dari informasi Islam tentang ketuhanan, kenabian dan hari akhir. Kufur secara etimonologi juga berarti lawan dari syukur atau tidak bersyukur. Orang yang tidak berterima kasih terhadap karunia yang Allah berikan kepadanya disebut kufur terhadap nikmat atau kufr al nikmat.
Secara terminologi dapat ditelusuri makna kufur lebih mendalam. Para penulis mengemukakan bahwa kufur mempunyai beberapa makna. Pertama, penentangan terhadap kebenaran yang didasari oleh kesadaran hati. Orang-orang yang tahu dan sadar bahwa sesuatu itu benar namun hati dan perangainya menentang kebenaran itu disebut kufr al juhud ma’a al qalbi. Allah Ta’ala berfirman: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.(QS. Al Naml/27:14)
Kedua, Kufr al Mu’anidah adalah seseorang yang mengetahui kebenaran dengan hatinya namun lisannya enggan untuk mengutarakanya. Orang-orang yang berorientasi duniawi dan materi akan menjadikan tolok ukur kebenaran dan kesuksesan adalah duniawi dan materi. Apabila kebenaran berpihak kepada keuntungan dirinya, maka dengan serta merta dia memperjuangkan kebenaran itu, namun sebaliknya apabila kebenaran tidak menguntungkan dirinya bahwa membahayakan eksistensinya, maka dia tidak akan mengutarakannya walaupun hatinya mengakui kebenaran itu.
Ketiga, Orang-orang yang mengakui kebenaran dengan ungkapan kata-katanya, namun hatinya menolak dan tidak menerimanya. Bentuk kufur ketiga ini disebut dengan kufr al nifak. Orang-orang munafik berbicara tentang kebenaran dihadapan orang-orang yang beriman untuk mencari keselamatan dan keuntungan diri mereka sendiri, padahal di dalam hati mereka menentang apa yang mereka ucapkan. Allah Ta’ala berfirman:
Dan diiantara manusia ada yang berkata, kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. Dan bila dikatakan kepada mereka, janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. mereka menjawab, sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka: Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman. mereka menjawab: Apakah kami mesti beriman sebagaimana orang-orang yang bodoh itu beriman? Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: Kami telah beriman. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok. Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. Al Baqarah/2:8-16)
Keempat, kufr al qalbi wa al lisan, kufur dengan hati dan lisan. Orang-orang kafir yang tidak mengakui kebenaran dalam hati mereka serta menentangnya dalam prilaku mereka termasuk kafur bentuk keempat ini. Allah Ta’ala menegaskan dalam al Qur’an.
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS. Al Baqarah/2:6-7)
Konsekwensi Kekufuran
Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa kufur artinya menutup sesuatu. Malam yang gelap disebut kufur karena telah menutupi semua manusia yang ada diatasnya. Demikian juga akar pohon atau umbi-umbian yang terkubur didalam tanah disebut kufur karena tidak terlihat pandangan. Orang yang kufur adalah mereka yang menutup diri dari kebenaran. Kebenaran yang bersikap obyektif dan rasional akan menjadi subyektif dan irrasional bila didalam hatinya ada kesombongan, hasad dan keangkuhan. Orang yang menutup diri dari kebenaran disebut kafir. Konsekwensi logis dari orang yang menutup diri dari kebenaran bukan disebabkan murka Allah Ta’ala kepadanya, tetapi akibat dari sikap mereka dalam merespon kebenaran. Diantara akibat atau konsekwensi sikap atau perbuatan kufur adalah sebagai berikut:
Pertama, Tersesat dari kebenaran. Nabi Muhammad saw bersabda: sesuatu yang halal telah jelas, demikian pula yang haram. Kebenaran telah terang bagaikan cahaya matahari di siang hari. Orang yang menafikan kebenaran sama artinya dengan orang yang menafikan cahaya matahari di siang hari.
وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَآئِيلَ وَبَعَثْنَا مِنهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاَةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنتُم بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لأُكَفِّرَنَّ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ فَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاء السَّبِيلِ
Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka serta kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka siapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus. (QS al Maidah/5:12)
قال أمير المؤمنين عليه السلام: كل من كفر بالله فهو مغضوب عليه وضال عن سبيل الله
Amirul Mukminin Ali ibn Abi Thalib berkata, setiap yang kufur kepada Allah maka akan dimurkai dan tersesat dari jalan Allah.
Orang yang mengingkari kebenaran akan tersesat dari jalan Allah karena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar